Harga Cabai Rawit di Sampang Capai Rp 120.000 per Kilogram
Syabilur Rosyad - Monday, 27 January 2025 | 03:56 PM


salsabilafm.com – Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sampang terus merangkak naik sejak awal 2025. Menjelang Imlek dan Ramadan diprediksi harga kebutuhan pokok diprediksi masih akan terus mengalami fluktuasi.
Pada Senin (27/1/2025), harga kebutuhan pokok seperti cabai merah keriting Rp 66.000 per kilogram, cabai rawit merah Rp 120.000 per kilogram. Sementara harga bawang merah Rp 40.000 per kilogram dan bawang putih Rp 45.000 per kilogram,serta minyak goreng kemasan Rp 19.000 per liter.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang, Khairijah mengatakan saat ini permintaan cabai cukup besar namun tak sejalan dengan stoknya. Karena itulah yang mengakibatkan harga cabai naik.
“Stok cabai sudah mulai berkurang karena musim panen sudah hampir berakhir, akibatnya produksi cabai juga menurun dan menyebabkan harga cabai di pasaran naik,” ujarnya.
“Tak hanya itu, yang menjadi kendala naiknya harga cabai di Sampang juga tidak adanya impor dari luar yang masuk ke sini,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, musim hujan juga menjadi salah satu faktor naiknya harga cabai. Sebab, akibat curah hujan yang tinggi banyak membuat cabai rusak dan mudah busuk.
“Sehingga banyak di pasaran terlihat cabainya basah dan tidak kering seperti musim panas. Ditambah lagi harganya yang mahal,” tuturnya.
Selain karena saat ini bukan musim panen dan karena faktor cuaca, kata dia, harga cabai di pasaran meningkat salah satunya stok cabai diambil dari Aceh, bukan dari Pulau Jawa. Ini mengakibatkan ongkos atau biaya lebih tinggi dari biasanya.
“Faktor-faktor ini juga sama halnya dengan bawang merah yang fluktuatif karena dampak cuaca dan stok dari daerah asal seperti Brebes juga berkurang karena bukan musim panen,” ujarnya.
Sementara untuk harga minyak goreng kemasan mengalami kenaikan karena berdasarkan Permendag No.18 tahun 2024 yang mengatur HET MinyaKita dari 14.000 menjadi 15.700 per liter.
“Tadi kami sudah cek kalau dari distributor harga minyak kita Rp 15.700 per liter tapi di pedagang pengecer harga minyak di jual Rp 18.000 per liter hingga Rp 20.000 per liter. Ini permainan pedagang kalau distributor harga sudah sesuai dengan peraturan pemerintah,” katanya.
Dijelaskan, pihaknya tidak bisa memberikan keterangan lain. Sebab mengenai produksi cabai di Sampang merupakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP). Baik menyangkut ketersediaan barang dan kendalanya.
“Apakah karena musim hujan atau yang lainnya. Saya tidak berwenang menjelaskan itu. Yang pasti di lapangan kenaikan barang tersebut akibat ketersediaan barang yang habis,” pungkasnya. (Mukrim)
Next News

Harga Masih Rendah, Petambak Garam Sampang Tahan Hasil Panen
2 months ago

YLKI: Pemerintah Harus Pastikan Hak Konsumen Beras Terpenuhi
3 months ago

Resmikan SPPG, Bupati Bangkalan: Tingkatkan Gizi dan Ekonomi Lokal
4 months ago

Salurkan Bantuan Beras untuk 2.835 Penerima, Pj Kades Mandangin: Kami Pastikan Sesuai Data
4 months ago

Haji Her Prediksi Harga Tembakau Melonjak Jika Sampai Pertengahan September Tidak Hujan
4 months ago

Pemkab Sampang Fokus Sektor Pertanian dan Pengentasan Kemiskinan untuk Pemulihan Ekonomi 2025
5 months ago

ASN Sampang Dilarang Gunakan Gas Elpiji 3 Kg, Pelanggar Akan Dikenakan Sanksi Tegas
5 months ago

Stok Kelapa Parut di Sampang Langka, Harga Tembus Rp 20.000 per Butir
9 months ago

Warga Keluhkan Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu per Kg di Sampang
9 months ago

Cerita Pemilik Warung Madura: Tetap Eksis di Tengah Gempuran Toko E-commerce
10 months ago
