Resmi Dibuka, 6 Proyek Infrastruktur Vital Pascabencana di Sampang Mulai Beroperasi

salsabilafm.com – Denyut mobilitas dan perekonomian masyarakat di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sampang, Madura, mulai menggeliat kembali. Sebabnya, enam proyek vital infrastruktur pascabencana resmi diresmikan oleh Bupati Sampang, Slamet Junaidi, Rabu (3/12/2025).

Proyek-proyek tersebut, yang meliputi lima jembatan dan satu embung, didanai melalui hibah rehabilitasi dan rekonstruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan total anggaran mencapai Rp10.294.510.000.

Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Fajar Arif Taufikurrahman, menjelaskan, proyek ini merupakan jawaban atas kerusakan infrastruktur parah akibat bencana banjir besar pada akhir tahun 2021 lalu.
Menurutnya, realisasi pembangunan ini memerlukan perjuangan luar biasa dan konsistensi pengusulan bantuan sejak 2021.

“Tanpa dukungan bupati, terlaksana itu tidak bisa. Karena BNPB menangani se-Indonesia, bukan hanya di Sampang. Berkat kegigihan pemerintah daerah, Sampang menjadi salah satu daerah yang berhasil menerima alokasi dana hibah tersebut,” kata Fajar.

Peresmian dilakukan secara bertahap, dimulai dari jembatan di Desa Somber, Kecamatan Tambelangan, kemudian dilanjutkan ke jembatan di Desa Daleman dan Desa Rahayu, Kecamatan Kedungdung.

Enam paket pekerjaan rekonstruksi yang tuntas dibangun tersebut meliputi:

1 – Jembatan Mangar – Ruas Batoporo Barat – Pajeruan, Kecamatan Kedungdung
2 – Jembatan Somber – Ruas Somber – Tambelangan, Kecamatan Tambelangan
3 – Jembatan Gantung Desa Rahayu – Ruas Rahayu–Pasarenan, Kecamatan Kedungdung
4 – Jembatan Daleman – Ruas Daleman – Pasarenan, Kecamatan Kedungdung
5 -Jembatan Bapelle – Ruas Palenggiyan – Bapelle, Kecamatan Robatal
6 – Embung Palenggiyan – Desa Palenggiyan, Kecamatan Robatal

Dalam sambutannya, Bupati Sampang menyampaikan terima kasih kepada BNPB atas dukungan anggaran serta pendampingan teknis yang diberikan selama proses pembangunan.

“Keberadaan sarana ini diharapkan dapat menjadi pemantik pemulihan ekonomi pascabencana dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Sampang,” ujar dia.

Bupati menegaskan, seluruh program pembangunan harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, baik di sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, maupun program lain yang menyentuh langsung kebutuhan warga.

Pemerintah Kabupaten Sampang, kata dia, akan melanjutkan pembangunan infrastruktur secara bertahap. Pada tahun 2026 direncanakan pembangunan ruas Robatal–Pasarenan sebagai bagian dari penguatan konektivitas wilayah.

Bupati juga berpesan kepada masyarakat desa penerima manfaat agar ikut menjaga dan merawat seluruh infrastruktur yang telah dibangun.

“Kami berharap masyarakat dapat menjaga, merawat, dan memanfaatkan jembatan maupun embung ini dengan sebaik-baiknya demi keberlanjutan pembangunan,” ucapnya.

Slamet Junaidi juga memaparkan rencana besar infrastruktur yang akan datang. Salah satunya, pembangunan ruas jalan Robatal – Rohayu – Pasarenan.

“Sudah direncanakan pada tahun 2026 dengan total anggaran sekitar Rp28 miliar. Saya ingin semua jalur akses penting diperbaiki,” bebernya.

Bupati dua periode ini menegaskan, dengan masa jabatan yang masih panjang hingga 2030, ia berkomitmen menyelesaikan janji-janji yang telah dibuat.

“Tidak boleh ada serupiah pun program kita yang tidak bermanfaat. Wajib bermanfaat,” tegasnya.

Selain infrastruktur, Slamet Junaidi juga menyoroti tantangan di sektor lain, seperti kesehatan. Menurut dia, anggaran untuk membiayai pengobatan gratis melalui program Universal Health Coverage (UHC) bagi 1,3 juta penduduk Sampang, masih kurang sekitar Rp10 miliar.

Selain itu, Pemkab juga terus memikirkan kesejahteraan 6.000 guru mengaji, serta bantuan bagi anak yatim serta marbot masjid.

“Bupati itu bukan cuma satu yang dipikirkan, tapi banyak yang kita pikirkan. Semuanya untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Mukrim)