Pengakuan Pembuat Makam Baru di Bhuju’ Kramat Lanceng Sampang: Saya Dapat Petunjuk Mimpi
Redaksi - Tuesday, 16 September 2025 | 08:47 PM


salsabilafm.com – Keberadaan makam baru di area Bhuju’ Kramat Lanceng, Kelurahan Dalpenang, Kabupaten Sampang, akhirnya menemukan titik terang. Makam sepanjang 3 meter bercat hijau mencolok itu ternyata dibangun oleh Sinul, 60 tahun, warga setempat.
Kepada salsabilafm, Selasa (16/9/2025) siang, Sinul menceritakan panjang lebar ihwal pembangunan makam tersebut. Sebelum membuat makam baru, dia mengaku beberapa kali bermimpi tentang keberadaan makam ulama yang belum diketahui masyarakat.
“Saya dapat petunjuk mimpi. Mimpi embah. Embah ini tiga laki-laki dan satu perempuan. Mereka menunjukkan adanya sebuah makam bernama Syekh Abdullah,” tutur Sinul.
Bermodal petunjuk dari mimpinya itu, Sinul membuat makam sepanjang tiga meter di sisi makam Bhuju’ Kramat Lanceng.
“Saya mimpi disuruh kembali ke tempat itu. Setelah 41 hari tirakat, saya melihat makam besar. Lalu saya buat sendiri dengan biaya pribadi,” ucapnya.
Menindaklanjuti mimpinya, pada Juli lalu, Sinul bersama temannya akhirnya membangun makam berukuran tiga meter di dekat makam Sayyid Abdurrahman atau dikenal dengan nama Bhuju’ Kramat Lanceng.
“Saya bersama teman membangun karena dalam mimpi itu jelas makamnya tiga meter,” kata dia.
Sinul mengaku tidak mengetahui bahwa lokasi pemakaman Bhuju’ Kramat Lanceng merupakan cagar budaya yang memiliki aturan ketat dalam setiap kegiatan pembangunan. Meski demikian, Sinul ikhlas apabila makam tersebut nantinya dikembalikan ke kondisi semula.
“Kalau memang mau dikembalikan tidak apa-apa. Tapi saya tidak bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi,” tegasnya.
Menanggapi itu, Kabid Kebudayaan Disporabudpar Sampang, Abdul Basith, menegaskan bahwa setiap kegiatan pembangunan di kawasan cagar budaya harus mendapat izin resmi. Bhuju’ Kramat Lanceng, menurut dia, sudah tercatat sebagai situs cagar budaya di Kabupaten Sampang.
“Jadi semua aktivitas pembangunan harus melalui mekanisme perizinan, supaya tidak merusak nilai sejarah yang ada,” katanya.
Pemerintah daerah, kata Basith, tetap akan mengakui keyakinan Sinul dari hasil mimpi tersebut. Namun, pengembalian terhadap kondisi semula harus tetap dijalankan.
“Kami sangat berterimakasih kepada pak Sinul yang telah memberikan penjelasan adanya makam ulama di dekat Bhuju’ Kramat itu, namun pengembalian ke kondisi semula harus tetap dijalankan,” tegas Basith. (Syad)
Next News

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
8 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
8 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
8 days ago

Diterjang Gelombang Tinggi, Kapal Nelayan Sampang Karam di Pesisir Camplong
8 days ago

Disperta KP Sampang: Harga Resmi Urea Rp90 Ribu, NPK Rp92 Ribu per Sak
8 days ago

Teriak “Kiamat-Kiamat” di Masjid, Pria Diduga ODGJ di Sampang Diamankan Warga
8 days ago

Bareskrim Polri Ungkap Dugaan Illegal Logging di Hulu Sungai Tamiang
8 days ago

Bupati Aceh Selatan Minta Maaf Usai Pergi Umrah Saat Bencana
8 days ago

UTM Beri Beasiswa 10 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatra
8 days ago

Polisi Sita 2 Ekskavator di Bangkalan, Diduga Lakukan Aktivitas Galian C Ilegal
9 days ago
