Nelayan Sumenep Ditemukan Selamat Usai Diserang Hiu dan Hilang 5 Hari
Redaksi - Friday, 24 October 2025 | 07:14 PM


salsabilafm.com – Abdul Rifa’i, 35 tahun, seorang nelayan asal Pulau Sakala, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, ditemukan dalam keadaan selamat. Abdul lima hari terombang-ambing di laut lepas.
Korban ditemukan oleh warga Pulau Sepanjang, Kabupaten Sumenep, sekitar pukul 00.30 WIB, Jumat, 24 Oktober 2025. Abdul dinyatakan hilang sejak Senin, 20 Oktober 2025.
“Kami mendapat laporan dari warga bahwa ada seorang nelayan terdampar di pesisir Pantai Dusun Pelat, Desa Tanjung, Pulau Sepanjang. Setelah dicek, ternyata benar korban yang kami cari,” kata Koordinator Pos SAR Sumenep, Bambang Sumantri, Jumat, (24/10/2025).
Menurut kesaksian korban, tragedi bermula saat ia melaut pada Minggu dini hari, 19 Oktober 2025. Di tengah perjalanan, perahunya diserang hiu hingga mengalami kerusakan parah dan terbalik. Tak punya pilihan lain, Rifa’i berusaha bertahan hidup dengan berenang mengikuti arus laut, tanpa makanan maupun minum selama lima hari penuh.
“Pak Rifa’i ini mengatakan perahunya dihantam ikan hiu. Ia lalu berpegangan pada bagian perahu yang masih terapung, dan mengikuti arus hingga akhirnya terdampar di Pulau Sepanjang,” kata Bambang.
Mendapat laporan hilangnya korban, tim gabungan Basarnas, Polairud, KSOP, dan masyarakat nelayan setempat segera melakukan pencarian besar-besaran. Kapal KN SAR Permadi dikerahkan dari Tanjung Perak Surabaya menuju lokasi pencarian yang berjarak ratusan kilometer di timur Jawa Timur
Selama lima hari, pencarian dilakukan melalui patroli laut dan penyebaran informasi kepada kapal yang melintas. Upaya itu akhirnya membuahkan hasil.
Setelah memastikan kondisi korban dalam keadaan stabil, tim SAR kemudian menyerah terimakan Abdul Rifa’i kepada keluarga di Pulau Sakala menggunakan perahu nelayan setempat.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, mengapresiasi kinerja cepat tim di lapangan dan menegaskan komitmen Basarnas dalam memberikan pelayanan pertolongan hingga ke wilayah paling terpencil di Jawa Timur.
“Pulau Sakala adalah titik paling timur Jawa Timur. Jaraknya jauh, tapi kami berkomitmen untuk hadir di mana pun terjadi kondisi darurat. Basarnas siap bergerak kapan pun,” tegas Nanang. (*)
Next News

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
8 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
8 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
8 days ago

Diterjang Gelombang Tinggi, Kapal Nelayan Sampang Karam di Pesisir Camplong
8 days ago

Disperta KP Sampang: Harga Resmi Urea Rp90 Ribu, NPK Rp92 Ribu per Sak
8 days ago

Teriak “Kiamat-Kiamat” di Masjid, Pria Diduga ODGJ di Sampang Diamankan Warga
8 days ago

Bareskrim Polri Ungkap Dugaan Illegal Logging di Hulu Sungai Tamiang
8 days ago

Bupati Aceh Selatan Minta Maaf Usai Pergi Umrah Saat Bencana
8 days ago

UTM Beri Beasiswa 10 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatra
8 days ago

Polisi Sita 2 Ekskavator di Bangkalan, Diduga Lakukan Aktivitas Galian C Ilegal
9 days ago
