Nelayan Masih Gunakan Alat Tangkap Tak Ramah Lingkungan, DKP Sampang: Harus Segera Dihentikan
Ach. Mukrim - Monday, 01 September 2025 | 01:04 PM


salsabilafm.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sampang menyatakan sebagian nelayan di daerah tersebut masih menggunakan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, khususnya di Desa Labuhan dan Pulau Mandangin. Nelayan umumnya masih menggunakan pukat mini atau mini trawl yang dapat merusak sumber daya ikan dan ekosistem laut.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Diskan Sampang, Siti Asiya, mengatakan, penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan ini dapat menyebabkan kerusakan pada dasar laut dan pertumbuhan karang, yang berdampak pada pertumbuhan ikan.
“Karena jika dibiarkan akan merusak dasar laut dan pertumbuhan karang yang akhirnya juga berdampak pada pertumbuhan ikan,” katanya, Senin (1/9/2025).
Menurut Asiya, penggunaan pukat mini atau mini trawl dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Antara lain merusak ekosistem laut, menangkap ikan secara tidak selektif, dan mengurangi hasil tangkapan nelayan tradisional. Selain itu, alat ini juga tidak sesuai dengan prinsip perikanan yang bertanggung jawab.
“Penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan ini harus segera dihentikan,” tegas Asiya.
Dia melanjutkan, mini trawl juga tidak sesuai dengan prinsip perikanan yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, Dinas Perikanan Kabupaten Sampang berencana melakukan penyuluhan terhadap nelayan yang masih menggunakan alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan.
Penyuluhan tersebut, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran nelayan tentang pentingnya menggunakan alat tangkap ramah lingkungan dan mematuhi peraturan terkait penggunaan alat tangkap dan jalur penangkapan ikan. Dengan demikian, diharapkan nelayan dapat memahami dampak negatif dari penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan beralih ke alat tangkap yang lebih ramah lingkungan.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran nelayan tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya ikan dan ekosistem laut. Kami akan terus melakukan penyuluhan dan pengawasan terhadap nelayan untuk memastikan bahwa mereka menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan,” ungkapnya,
Selain penyuluhan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap nelayan untuk memastikan bahwa mereka menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Dengan kerjasama di semua sektor diharapkan dapat meningkatkan kesadaran nelayan tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya ikan dan ekosistem laut.
“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi kegiatan nelayan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan yang berlaku. Kami berharap nelayan dapat memahami pentingnya menggunakan alat tangkap ramah lingkungan dan mematuhi peraturan yang berlaku,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan sangat penting untuk menjaga kelestarian biota laut dan ekosistem laut. Dengan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan, nelayan dapat membantu menjaga kelestarian sumber daya ikan dan ekosistem laut untuk generasi mendatang.
“Dalam jangka panjang, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Mukrim)
Next News

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
8 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
8 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
8 days ago

Diterjang Gelombang Tinggi, Kapal Nelayan Sampang Karam di Pesisir Camplong
8 days ago

Disperta KP Sampang: Harga Resmi Urea Rp90 Ribu, NPK Rp92 Ribu per Sak
8 days ago

Teriak “Kiamat-Kiamat” di Masjid, Pria Diduga ODGJ di Sampang Diamankan Warga
8 days ago

Bareskrim Polri Ungkap Dugaan Illegal Logging di Hulu Sungai Tamiang
8 days ago

Bupati Aceh Selatan Minta Maaf Usai Pergi Umrah Saat Bencana
8 days ago

UTM Beri Beasiswa 10 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatra
8 days ago

Polisi Sita 2 Ekskavator di Bangkalan, Diduga Lakukan Aktivitas Galian C Ilegal
9 days ago
