Rabu, 17 Desember 2025
Salsabila FM
Lintas Berita

Kunjungi Ponpes Assirojiyyah Kajuk, BNI Sampang Jajaki Sistem Transaksi Digital ‘Smart School’

Ach. Mukrim - Tuesday, 21 October 2025 | 05:51 PM

Background
Kunjungi Ponpes Assirojiyyah Kajuk, BNI Sampang Jajaki Sistem Transaksi Digital ‘Smart School’

salabilafm.com – Bank Negara Indonesia (BNI) kantor cabang pembantu (KCP) Sampang berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Assirojiyyah Kajuk, Sampang. Kunjungan tersebut dalam rangka mengenalkan program Smart School. Sistem ini dirancang untuk mengintegrasikan seluruh pembayaran di lingkungan pesantren secara digital, melalui kartu santri yang juga berfungsi sebagai dompet digital dan kartu identitas.

Pimpinan BNI KCP Sampang, Ulfa Safitri, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan bersilaturahmi dengan Pondok Pesantren Assirojiyyah. Ia berharap pertemuan tersebut dapat membuka jalan bagi kerja sama yang lebih luas, khususnya dalam bidang pelayanan perbankan.

“Alhamdulillah, kami bisa bersilaturahmi dengan Pondok Pesantren Assirojiyyah. Semoga silaturahmi ini dapat memperluas wawasan dan membuka peluang kerja sama, terutama dalam mendukung digitalisasi keuangan di lingkungan pesantren,” ujarnya.

Ulfa menjelaskan, salah satu produk unggulan BNI yang ditawarkan adalah program Smart School, yang dirancang untuk membantu lembaga pendidikan, termasuk pesantren, dalam mengelola transaksi secara digital.

“Smart School merupakan salah satu program BNI untuk mendukung digitalisasi keuangan. Pondok Assirojiyyah ini merupakan salah satu pondok besar di Sampang, dengan jumlah santri mencapai 3.000 orang lebih. Kami ingin membersamai dam berharap pondok ini juga dapat mulai beradaptasi dengan sistem keuangan digital, demi kemajuan dan efisiensi pengelolaan di pesantren,” ucapnya.

Sementara, Ketua Biro Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Ponpes Assirojiyyah, KH. Moh Itqan Bushiri, menyampaikan, presentasi dari BNI sangat menarik dan membuka peluang bagi pesantren untuk menggunakan teknologi pembayaran berbasis kartu pesantren. Menurutnya, sistem Smart School yang diusulkan oleh BNI sebagai bagian dari upaya modernisasi dan efisiensi.

“Sistem Smart School ini sangat menarik karena akan mengintegrasikan seluruh pembayaran di sekolah secara digital. Dengan demikian, santri jarang atau bahkan hampir tidak memegang uang tunai secara langsung, yang tentu mengurangi risiko kehilangan,” kata dia.

Kiai Itqon menjelaskan, ada sebagian wali santri mengeluhkan anak-anaknya kehilangan uang, terutama para santri baru. Hal ini menjadi keresahan bagi Pimpinan Ponpes (Pengasuh), mengingat setiap kehilangan uang sekecil apapun kerap langsung dilaporkan ke orang tua.

“Inilah yang menjadi motivasi utama kami mempertimbangkan sistem ini. Kami ingin memberikan layanan terbaik yang sesuai dengan visi pondok sebagai pesantren ramah anak,” jelasnya.

Kiai yang juga menjabat sebagai Ketua PCNU Sampang itu menuturkan, pertemuan dengan pihak BNI bermula saat mereka berkunjung ke kantor NU, namun tidak sempat bertemu. Kemudian, pertemuan dilanjutkan secara informal di kdiamannya, dan di situlah BNI mempresentasikan sistem Smart School serta produk-produknya.

“Mudah-mudahan dengan adanya program ini, para santri bisa memiliki kartu identitas yang juga berfungsi sebagai dompet digital. Jadi, mereka tidak perlu lagi membawa uang tunai, yang selama ini sering hilang,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari pihak pondok terkait kerja sama tersebut. Meski demikian, pihaknya menyambut baik gagasan yang ditawarkan oleh BNI. Setiap keputusan besar di lingkungan pesantren, kata dia, harus melalui proses musyawarah dan istikharah sebagai bagian dari tradisi dan kehati-hatian dalam mengambil langkah penting.

“Teman-teman dari BNI datang ke sini untuk menyampaikan presentasi. Pondok belum memutuskan iya atau tidak, tapi presentasinya sangat menarik,” pungkasnya. (Mukrim)

Popular Article