Kerap Diganggu, Keluarga Madura di Yogyakarta Tantang Carok Etnis Papua
Ach. Mukrim - Monday, 10 February 2025 | 11:45 PM


salsabilafm.com – Ketegangan antara Komunitas Keluarga Madura dan Etnis Papua di Yogyakarta tengah menjadi sorotan masyarakat di Media Sosial (Medsos).
Konflik kedua komunitas tersebut diketahui setelah beredarnya sebuah surat yang dikeluarkan oleh Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) pada Jum’at, (7/2/2025) lalu.
Surat tersebut menyampaikan keresahan atas dugaan tindakan oknum dari suku Papua di Yogyakarta yang disebut kerap merusak, mengambil barang tanpa membayar. Bahkan, , hingga melakukan pemukulan terhadap pemilik toko kelontong.
Ketua KMY, Jugil Adiningrat, mengatakan, intimidasi tersebut sudah sering dilakukan hingga membuat para pengusaha warung kelontong Madura merasa terganggu.
“Ambil barang tidak bayar sampai tindakan pemukulan dan perusakan tempat usaha yang sangat meresahkan toko kelontong Madura di Yogyakarta,” kata Jugil Adiningrat dalam surat tersebut, dikutip VIVA pada Senin (10/2/2025).
Jugil berharap, setelah dikeluarkannya surat ini, komunitas Papua berhenti melakukan sejumlah aksi yang dapat merugikan anggotanya, terutama pengusaha toko kelontong.
Meski demikian, Jugil tetap menegaskan pihaknya akan menantang Carok secara terbuka jika etnis Papua di DIY tersebut tidak dapat memberikan solusi.
“Silahkan, saudara tentukan tempat, jam dan tanggalnya kami akan ikut ketentuan dari saudara,” tegas Jugil.
Sementara, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih dalam keterangannya menyatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan demi memastikan situasi tetap kondusif.
Namun, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat memicu konflik.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat agar tetap menahan diri dan tidak mudah terpancing provokasi yang dapat memicu ketegangan sosial,” pesannya. (*)
Next News

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
8 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
8 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
8 days ago

Diterjang Gelombang Tinggi, Kapal Nelayan Sampang Karam di Pesisir Camplong
8 days ago

Disperta KP Sampang: Harga Resmi Urea Rp90 Ribu, NPK Rp92 Ribu per Sak
8 days ago

Teriak “Kiamat-Kiamat” di Masjid, Pria Diduga ODGJ di Sampang Diamankan Warga
9 days ago

Bareskrim Polri Ungkap Dugaan Illegal Logging di Hulu Sungai Tamiang
9 days ago

Bupati Aceh Selatan Minta Maaf Usai Pergi Umrah Saat Bencana
9 days ago

UTM Beri Beasiswa 10 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatra
9 days ago

Polisi Sita 2 Ekskavator di Bangkalan, Diduga Lakukan Aktivitas Galian C Ilegal
9 days ago
