Kepala Puskesmas Jrengik Siap Tindaklanjuti Temuan Komisi IV DPRD Sampang
Ach. Mukrim - Wednesday, 23 July 2025 | 01:47 PM


salsabilafm – Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Jrengik, Nur Kamariyah menegaskan akan segera menindaklanjuti temuan dan masukan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang terkait mutu pelayanan di instansinya.
Pihaknya juga tidak setuju jika layanan kesehatan di Puskesmas Jrengik dinilai tidak mengutamakan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Cuma kadang kan kami sebagai institusi pemerintah ada keterbatasan-keterbatasan. Tapi kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk terus berproses memperbaiki,” katanya, Rabu (23/07/2025).
Nur Kamariyah mengakui, saran dari legislatif lebih banyak ke ruangan. Namun dirinya mengklaim bangunan gedung Puskesmas Jrengik sudah sesuai dengan layoutnya Kementerian Kesehatan.
Nur menceritakan, Tim Nakes yang bekerja di instansinya juga sempat kaget ketika gedung puskesmas Jrengik dibangun tahun 2020. Sebab, gedungnya terlihat sangat besar, namun di dalamnya terkotak-kotak kecil.
Selain iti, pihaknya juga akan segera menindaklanjuti mushalla yang ada di lorong, dan tidak adanya AC di ruang perawatan pasien.
“AC ini sebenarnya kita ada anggaran sendiri untuk pemeliharaannya. Cuma itu tadi, saya tidak tahu ini masalah spek atau seperti apa. Jadi meskipun dilakukan pemeliharaan, nanti 1-2 Minggu sudah tidak dingin lagi. Jadi mesti siap kita ganti,” tuturnya.
Terkait pasien TBC yang yang ditempatkan di lorong, Nur mengaku, sebenarnya ruangan untuk isolasi pasien penyakit menular itu ada. Namun di awal Juli 2025 kemarin, pihaknya ada kegiatan PMT kepada bayi yang kurang gizi dan ibu hamil yang masakannya dimasak di ruangan dekat ruang isolasi.
Sehingga ruangan isolasi yang berdampingan dengan dapur, dinon aktifkan karena takut mencemari makan yang dimasak. “Saya sempat kepikiran untuk merawat inapkan pasien penyakit menular di Pustu-Pustu yang ada di Desa,” ucapnya.
Pemindahan pasien TBC ke ruangan rawat inap pasien umum, menurut Nur, karena memang sudah tidak ada ruangan khusus untuk penyakit menular. Sehingga pihaknya harus memindahkan pasien itu ke tempat yang memang tidak diperkenankan ditempati dengan cara menyekat agar tidak menular ke pasien yang lain.
“Tidak boleh. Karena takut menular ke pasien yang lain. Cuma ya itu, kalau keterbatasan ruangan kita tetap menyatukan dengan cara menyekat ruangan untuk perawatan pasien dengan penyakit menular tersebut,” pungkasnya. (Mukrim)
Next News

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
8 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
8 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
8 days ago

Diterjang Gelombang Tinggi, Kapal Nelayan Sampang Karam di Pesisir Camplong
8 days ago

Disperta KP Sampang: Harga Resmi Urea Rp90 Ribu, NPK Rp92 Ribu per Sak
8 days ago

Teriak “Kiamat-Kiamat” di Masjid, Pria Diduga ODGJ di Sampang Diamankan Warga
8 days ago

Bareskrim Polri Ungkap Dugaan Illegal Logging di Hulu Sungai Tamiang
8 days ago

Bupati Aceh Selatan Minta Maaf Usai Pergi Umrah Saat Bencana
8 days ago

UTM Beri Beasiswa 10 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatra
8 days ago

Polisi Sita 2 Ekskavator di Bangkalan, Diduga Lakukan Aktivitas Galian C Ilegal
9 days ago
