Rabu, 17 Desember 2025
Salsabila FM
Lintas Berita

Kecewa, Nakes Sampang Ancam Demo DPRD Jika Tak Segera Tindaklanjuti Audiensi P3K

Ach. Mukrim - Thursday, 09 October 2025 | 11:28 PM

Background
Kecewa, Nakes Sampang Ancam Demo DPRD Jika Tak Segera Tindaklanjuti Audiensi P3K

salsabilafm.com – Sejumlah Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kabupaten Sampang kembali mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Mereka menindaklanjuti proses audiensi terkait perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Kamis (9/10/2025).

Kedatangan mereka sebagai bentuk kekecewaan karena belum adanya tindak lanjut dari DPRD usai pertemuan pertama beberapa waktu lalu.

Mahrus, perwakilan dari para Nakes, mengatakan, kehadiran para Nakes menindaklanjuti audiensi pertama yang digelar beberapa waktu lalu. Namun, hingga dua minggu berjalan, tidak ada informasi resmi dari DPRD mengenai pertemuan lanjutan yang dijanjikan.

“Waktu audiensi pertama, DPRD berjanji akan mempertemukan kami lagi dalam audiensi kedua. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar. Tadi malam kami coba konfirmasi, dan ternyata Ketua DPRD belum menandatangani surat audiensi,” kata Mahrus.

Dia juga menyayangkan sikap Ketua DPRD Sampang, Rudi Kurniawan, yang justru menyampaikan pernyataan melalui media tanpa pernah menemui langsung atau mengklarifikasi kepada para tenaga kesehatan.

“Sebagai wakil rakyat, seharusnya beliau hadir dan memberikan klarifikasi langsung jika memang tidak terlibat dalam proses rekrutmen P3K. Tapi hingga saat ini, beliau belum pernah turun langsung,” tambahnya.

Menurut dia, jika tidak ada titik temu hingga awal pekan depan, maka para nakes akan menggelar aksi demonstrasi sebagai bentuk protes atas tidak adanya kejelasan dan perhatian dari pihak DPRD.

“Kalau memang tidak terlibat, harusnya menunjukkan empati. Datang dan sampaikan langsung. Tapi karena sikap beliau yang seperti ini, kami mempertanyakan apakah memang disengaja atau ada keterlibatan?” tegasnya.

Para nakes, lanjut Mahrus, menyerahkan kepada publik untuk menilai sendiri apakah Ketua DPRD bersikap pasif karena ada keterlibatan, atau karena alasan lain. “Yang jelas, mereka menuntut transparansi dan komitmen dari lembaga legislatif untuk mengawal aspirasi masyarakat, khususnya tenaga kesehatan yang telah mengabdi,” tegasnya lagi.

Dia berharap pihak legislatif, terutama Ketua DPRD, bisa menunjukkan sikap terbuka dan responsif terhadap aspirasi yang disampaikan masyarakat. Mereka juga mendesak agar proses rekrutmen P3K berjalan transparan, tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

“Kami ini tenaga kesehatan yang sudah mengabdi bertahun-tahun. Jangan sampai hak kami diabaikan karena kepentingan politik atau kelompok tertentu. Kami hanya ingin kejelasan, keadilan, dan dihargai atas pengabdian kami,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Mahfud, mengaku, telah merespons aspirasi para nakes dan telah menindaklanjuti melalui jalur komunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Dinas Kesehatan dan sejumlah puskesmas. Menurutnya, pertemuan pertama dengan para nakes sudah dilakukan, dan aspirasi mereka telah didengar secara langsung.

“Kami sudah menerima mereka sebelumnya dan mendengar keluhannya. Bahkan sudah kami tindaklanjuti dengan menyampaikan ke beberapa puskesmas terkait adanya indikasi tekanan atau pemutusan kerja sepihak,” ujarnya.

Pihaknya mendorong seluruh pengelola fasilitas kesehatan agar bekerja secara profesional, bukan berdasarkan tekanan atau afiliasi politik.

“Kalau memang mereka profesional, sudah terbukti sebagai perawat terbaik di puskesmasnya, tidak ada alasan untuk diberhentikan. Kalau diberhentikan karena politik, itu tidak berdasar. Kami akan perjuangkan mereka yang bekerja secara profesional,” tegasnya.

Mahfud menyebut proses penetapan P3K merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian PAN-RB, dan saat ini masih berjalan. Karenanya, dibutuhkan kesabaran dan tidak buru-buru mengambil kesimpulan.

Menyikapi aksi kedatangan nakes hari ini, Mahfud mengaku, secara formal DPRD belum mengundang mereka. Pihaknya masih menunggu kelengkapan administrasi untuk menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP).

“Memang hari ini tidak ada undangan resmi dari kami. Tapi karena saya dapat informasi teman-teman datang, saya cancel agenda lain dan saya temui langsung. Ini bentuk niat baik kami untuk tetap menjaga komunikasi,” ujarnya.

Menurut Mahfud, DPRD khususnya Komisi 4 tidak pernah menutup diri terhadap masyarakat. Namun, dalam konteks kerja kelembagaan, perlu adanya tata cara resmi yang harus dipenuhi, seperti surat permohonan audiensi atau permintaan agenda.

“Tapi karena mereka datang langsung, kami tetap sambut. Mereka ini pejuang, dan sudah kami perjuangkan juga. Tinggal ditindaklanjuti secara resmi,” tambahnya.

Dirinya siap mendukung perjuangan tenaga kesehatan, termasuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan dan gaji mereka di masa mendatang.

“Saya bukan tidak mendukung. Kalau mereka tidak percaya lagi ke saya, ya silakan cari ke tempat lain. Tapi saya tegaskan, saya sudah menjalankan tanggung jawab saya demi masyarakat. Bahkan saya sudah sampaikan ke istri saya, ini kepentingan masyarakat lebih utama daripada urusan pribadi,” pungkasnya tegas. (Mukrim)

Popular Article