Rabu, 17 Desember 2025
Salsabila FM
Lintas Berita

Fenomena Jogging di Sampang: Antara Gaya Hidup dan Tren di Media Sosial

Ach. Mukrim - Sunday, 26 October 2025 | 05:47 PM

Background
Fenomena Jogging di Sampang: Antara Gaya Hidup dan Tren di Media Sosial

salsabilafm.com – Olahraga jogging kini tak lagi sekadar aktivitas untuk menurunkan berat badan. Jogging kini menjadi tren bagi masyarakat Sampang, khususnya anak muda, sebagai sebuah gaya hidup modern dan kekinian.

Alun-Alun Trunojoyo Sampang menjadi salah satu lokasi favorit untuk berolahraga, terutama pada pagi dan sore hari. Area ini selalu dipadati masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga lansia yang datang untuk berlari santai atau sekadar menikmati suasana.

Yazidul Bustomi, warga Kecamatan Sampang sekaligus salah satu pelari muda, menilai fenomena meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga lari memberi dampak positif. Menurutnya, tren pelari milenial yang tampil dengan outfit keren turut memicu semangat dalam berolahraga.

“Bagi saya itu bagus, karena bisa memotivasi pemuda yang malas berolahraga. Jogging sambil eksis di media sosial membuat olahraga jadi lebih diminati. Apalagi ketika menggunakan pakaian branded, rasanya lebih percaya diri,” katanya, Minggu (26/10/2025).

Meski begitu, pria berusia 25 tahun itu mengaku tetap menyesuaikan gaya berpakaiannya dengan kondisi keuangan. “Kalau dompet sedang bagus, pakaian lari bisa lebih dari Rp1 juta. Tapi intinya bukan soal mahal, melainkan rasa nyaman dan percaya diri,” ungkapnya.

Olahraga dengan Budget Murah

Fenomena tren jogging yang marak di kalangan masyarakat, khususnya anak muda, itu juga mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Sampang.

Aktivitas ini dinilai membawa banyak dampak positif, baik bagi kesehatan maupun kehidupan sosial masyarakat. Plt. Kepala Dinkes KB Sampang, dr. Dwi Herlinda Lusi, mengatakan, jogging merupakan kegiatan kebugaran dengan biaya murah dan bisa dilakukan oleh semua kalangan.

“Jogging itu kegiatan kebugaran yang modalnya murah, bisa dilakukan semua kalangan, bahkan bisa jadi aktivitas keluarga. Jadi bagus sekali kalau masyarakat menjadikannya rutinitas,” ujarnya.

Menurut Lusi, tren jogging yang dibarengi dengan gaya berpakaian (outfit) menarik serta unggahan di media sosial juga hal yang wajar, terutama di kalangan anak muda yang suka mengekspresikan diri. Ia menilai, tren ini justru mampu menghidupkan ruang publik di berbagai daerah.

“Di Sampang misalnya, alun-alun jadi lebih ramai. Setelah jogging orang bisa bersosialisasi, istirahat, bahkan memberi dampak ekonomi karena UMKM sekitar ikut berjalan,” terangnya.

Dia juga berharap tren jogging tidak hanya menjadi fenomena sesaat, tetapi berkembang menjadi budaya sehat di tengah masyarakat. “Kalau sudah jadi budaya, jogging bisa menjadi kebutuhan. Selain menyehatkan, juga menguatkan kebersamaan dan semangat masyarakat,” ucapnya.

Etika Berpakaian Tetap Dijaga

Sementara, Ketua PCNU Sampang KH. Moh Itqon Bushiri mewanti-wanti kepada masyarakat Sampang terutama para pemuda baik laki-laki maupun perempuan agar selalu menjaga pentingnya etika berpakaian.
Sebab, pakaian yang sopan tidak hanya menjaga diri, tetapi juga mencegah timbulnya fitnah di masyarakat.

“Berapapun usianya, pakaiannya harus sopan. Tidak boleh menimbulkan fitnah, baik laki-laki maupun perempuan. Itu batasan yang harus dihormati,” harapnya.

Kiai Karismatik itu menegaskan, bahkan dalam kegiatan yang seluruh pesertanya perempuan pun, kewajiban berpakaian sopan tetap berlaku. “Meski satu ruangan hanya berisi perempuan, tetap harus sopan. Jadi tidak ada istilah toleransi atau pengecualian,” pungkasnya. (Mukrim)

Popular Article