Dinkes Pamekasan Sebut Kasus Kematian Campak akibat Belum Imunisasi dan Gizi Buruk
Redaksi - Thursday, 04 September 2025 | 08:51 PM


salsabilafm.com – Lima dari enam kasus kematian campak dipengaruhi kondisi korban yang belum imunisasi dan gizi buruk. Korban mengalami komplikasi yang diduga disebabkan oleh kekebalan tubuh yang lemah. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr Saifudin, Kamis (4/9/2025).
Saifuddin mengatakan, setelah melakukan audit klinis, diketahui lima anak dari enam korban meninggal belum imunisasi sama sekali. “Dari enam kematian, sebanyak lima anak ternyata belum imunisasi sama sekali dan itu berbahaya,” katanya.
Sementara itu, satu korban lainnya hanya mengikuti imunisasi satu kali. Kejadian tersebut, kata dia, membuktikan pentingnya imunisasi untuk menjaga antibodi tubuh anak. “Lima anak yang belum imunisasi juga mengalami gizi buruk. Karena sudah pasti antibodi anak lemah,” katanya.
Dia mengatakan bahwa balita yang tidak diimunisasi tidak memiliki kekebalan tubuh aktif, sehingga rawan terserang penyakit.
“Meninggalnya korban akibat komplikasi. Penyakit campak yang meningkat pada paru-paru,” katanya.
Saifudin menegaskan bahwa saat ini ada peningkatan kasus campak di Pamekasan. Sebab itu, pihaknya meminta kepada orangtua agar segera melakukan imunisasi. Karena imunisasi sangat penting untuk menyelamatkan anak-anak.
“Ayo kita selamatkan anak-anak dengan imunisasi. Para orangtua jangan terpengaruh hoaks tentang vaksin campak,” pesannya.
Saifuddin mengaku target 100 persen imunisasi tidak tercapai karena kurangnya kesadaran orangtua. Padahal, campak bisa diantisipasi dengan imunisasi dan sangat bisa diobati. “Anak-anak adalah generasi penerus, ayo kita selamatkan dan segera datang ke faskes untuk imunisasi,” ujarnya.
Dinkes setempat mencatat ada 6 kasus kematian balita akibat campak di Pamekasan. Semua korban yang meninggal dunia berusia di bawah 5 tahun.
Data per tanggal 2 Agustus 2025 menunjukkan bahwa pasien positif campak di Pamekasan sebanyak 144 anak meningkat menjadi 160 anak, 1 di antaranya kasus rubela. Sementara itu, jumlah suspek campak sebanyak 328 kasus. (*)
Next News

Arab Saudi Larang Ambil Foto, Selfie dan Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
8 days ago

Siaga Bencana, BPBD Pamekasan Dirikan Pos Terpadu Hidrometeorologi
8 days ago

Kiai Widadi Rahim Terpilih Sebagai Ketua PCNU Sumenep 2025-2030
8 days ago

Diterjang Gelombang Tinggi, Kapal Nelayan Sampang Karam di Pesisir Camplong
8 days ago

Disperta KP Sampang: Harga Resmi Urea Rp90 Ribu, NPK Rp92 Ribu per Sak
8 days ago

Teriak “Kiamat-Kiamat” di Masjid, Pria Diduga ODGJ di Sampang Diamankan Warga
8 days ago

Bareskrim Polri Ungkap Dugaan Illegal Logging di Hulu Sungai Tamiang
8 days ago

Bupati Aceh Selatan Minta Maaf Usai Pergi Umrah Saat Bencana
8 days ago

UTM Beri Beasiswa 10 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatra
8 days ago

Polisi Sita 2 Ekskavator di Bangkalan, Diduga Lakukan Aktivitas Galian C Ilegal
9 days ago
