Tanam 23.000 Pohon, FPRB Sampang Tuai Banyak Apresiasi Berbagai Kalangan
SalsabilaNews - Thursday, 27 January 2022 | 12:40 AM



Menanam sebanyak 23 ribu pohon di empat Kecamatan rawan bencana, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang menuai banyak apresiasi dari berbagai pihak.
Gerakan dengan tajuk ‘Rawat Alam Untuk Keselamatan Bumi‘ dilakukan secara berkala mulai dari Kecamatan Karang Penang, Tambelangan, Robatal, dan Kedungdung.
“Kegiatan hari ini di Desa Sawah Tengah, Kecamatan Robatal Sampang bukanlah puncak, melainkan proses awal menanam dan merawat 23 ribu pohon di 4 Kecamatan,” ungkap Ketua FPRB Sampang, Moh. Hasan Jailani kepada salsabilafm.com, Rabu (26/1/2022).
Pria yang akrab disapa tretan Mamak itu sangat bersyukur karena kegiatan ini menjadi bukti kekuatan stakeholder dari berbagai kalangan dan tokoh bisa bertemu dan bergerak bersama menanam pohon.
“Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman media, relawan, forum baik level provinsi maupun lokal, juga BPBD, stakeholder, dan para tokoh masyarakat karena kegiatan ini direspon positif,” ujarnya.
Bupati Sampang, H Slamet Junaidi melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra, Harunur Rasyid mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh FPRB sebagai langkah mitigasi bencana di wilayah Kabupaten Sampang.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Sampang sangat mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh FPRB bersama BPBD Sampang dan Provinsi Jawa Timur. Saya harap bisa mengurangi resiko terjadinya bencana,” harapnya.
Apresiasi juga disampikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Budi Santoso yang mengakui bahwa kegiatan yang dilakukan oleh FPRB Sampang luar biasa.
“Ini adalah gerakan yang luar biasa, menanam dan merawat 23 ribu pohon yang dilakukan di daerah rawan kritis atau rawan bencana yakni di Kecamatan Robatal,” tuturnya.
Dijelaskan, Kecamatan Robatal adalah wilayah hulu yang jika diguyur hujan lebat maka wilayah kota Sampang akan digenangi banjir. Maka penanaman pohon dikatakannya sangat tepat sebagai mitigasi berkelanjutan dalam menangani banjir.
“Kawasan hulu memamg harus dirawat, harus ada mitigasi tentang pembangunan berkelanjutan dan salah satu kesiapsiagaan resiko bencana adalah menanam pohon,” paparnya. (Romi)
Next News

Bonus Atlet Sampang Tertunda, Disporabudpar Sebut Anggaran Hibah Tak Mencukupi
3 months ago

Bonus Tak Kunjung Terwujud, Atlet Sampang Kecewa
3 months ago

Muhlis, Atlet Catur Tunarungu Asal Sampang Raih 3 Medali di SEA Deaf Games 2025
4 months ago

Wakili Indonesia, Atlet Catur Disabilitas Asal Sampang Siap Beraksi di SEA Deaf Games 2025
4 months ago

Mahasiswa di Pamekasan Sosialisasikan Anti Perundungan ke Sekolah
4 months ago

Target Tingkatkan IPM, DPRD Sampang Usulkan Santri Dapat Ijazah Kesetaraan
4 months ago

Gelar Kongres Tahunan, PSSI Sampang Fokus Wujudkan Pelatih Berlisensi
4 months ago

Kokohkan Sinergitas dengan Pemerintah, PKL GOR Indoor Sampang Lakukan Rapat Evaluasi.
4 months ago

Tajin Sappar, Bubur Tradisional Simbol Solidaritas dan Ungkapan Syukur Masyarakat Madura
4 months ago

Sekolah Rakyat di Sampang Terancam Tertunda, Pendaftaran Baru Dibuka 2026
5 months ago
