Madrasah Naungan Kemenag Sampang Tetap Lakukan Pembelajaran Jarak Jauh
SalsabilaNews - Thursday, 29 July 2021 | 06:32 PM



Kegiatan Belajar Mengajar lembaga naungan Kemenag Sampang di masa PPKM Level 4 dan 3, tetap mengikuti ketentuan dari Satgas Covid setempat, yang intinya seratus persen Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.
Kepala Kantor Kemenag Sampang melalui Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma), Mawardi menyatakan, secara umum kebijakan pembelajaran lembaga naungan Kemenag sama dengan Dinas Pendidikan, yang akan dilakukan secara daring kembali.
“Dasarnya ada dua, Kebijakan dari Kemendagri No 24 tahun 2021 dan SE Menteri Agama No 20 tahun 2021,” jelasnya pada jurnalis salsabilafm.com, Kamis, (29/07/2021).
Lebih lanjut, disampaikan bahwa penentuan zona persebaran Covid-19 masih berbasis secara umum mengikuti zona Kabupaten, kemudian tambah lagi dengan aturan PPKM level 4, maka KBM dilaksanakan full secara daring atau BDR.
Sebelumnya, ada rencanakan PTM akan dilakukan dengan jumlah persentase siswa yang masuk disesuaikan dengan zona per-Desa atau Kecamatan, namun dengan adanya aturan PPKM maka hal itu batal di lakukan.
“Perencanaan PTM itu telah dilakukan sebelum tahun ajaran baru yaitu pada bulan juni lalu, cuma karena pemberlakuan PPKM maka tidak bisa dilaksanakan,” imbuhnya.
Sedangkan kedepan, direncanakan proses vaksinasi untuk peserta didik, tidak terkecuali di Madrasah- Madrasah naungan Kemenag, namun sebelum itu akan dilaksanakan terlebih dahulu proses sosialisasi.
“Direncanakan sosialisasinya pada sabtu mendatang, secara berurutan nantinya meminta jadwal dari satgas Covid-19 untuk vaksinasi,” lanjutnya.
“Jadwal dari Satgas ke MAN Sampang, Mts Negeri 1 DAN Mts Negeri 2 di Sreseh, kemudian secara berurutan ke madrasah lainnya,” ucap Mawardi.
Untuk diketahui, jumlah lembaga yang ada di naungan Kemenag sebanyak 867 lembaga mulai MI, Mts dan MA.
Ditambahkan pula berdasarkan hasil rapat bersama satgas Covid-19, dinyatakan PTM bisa dilakukan ketika minimal 70 persen dari peserta didik dan guru telah melakukan vaksinasi.
“Kalau guru yang Madrasah Negeri dan Swasta rata rata sudah divaksin, malah untuk Negeri telah 98 persen, sisanya yang belum itu punya penyakit penyerta dan secara medis tidak bisa di vaksin,” pungkasnya. (Abbaz)
Next News

Bonus Atlet Sampang Tertunda, Disporabudpar Sebut Anggaran Hibah Tak Mencukupi
3 months ago

Bonus Tak Kunjung Terwujud, Atlet Sampang Kecewa
3 months ago

Muhlis, Atlet Catur Tunarungu Asal Sampang Raih 3 Medali di SEA Deaf Games 2025
4 months ago

Wakili Indonesia, Atlet Catur Disabilitas Asal Sampang Siap Beraksi di SEA Deaf Games 2025
4 months ago

Mahasiswa di Pamekasan Sosialisasikan Anti Perundungan ke Sekolah
4 months ago

Target Tingkatkan IPM, DPRD Sampang Usulkan Santri Dapat Ijazah Kesetaraan
4 months ago

Gelar Kongres Tahunan, PSSI Sampang Fokus Wujudkan Pelatih Berlisensi
4 months ago

Kokohkan Sinergitas dengan Pemerintah, PKL GOR Indoor Sampang Lakukan Rapat Evaluasi.
4 months ago

Tajin Sappar, Bubur Tradisional Simbol Solidaritas dan Ungkapan Syukur Masyarakat Madura
4 months ago

Sekolah Rakyat di Sampang Terancam Tertunda, Pendaftaran Baru Dibuka 2026
5 months ago
