Kisah Eky Wahyudi, Guru Yang Ikhlas Mengajar Hingga Ke Polosok Desa
SalsabilaNews - Friday, 12 March 2021 | 12:18 AM



Ikhlas, Eky Wahyudi melalui jalanan rusak demi mengajar
Seperti halnya orang tua, perjuangan seorang guru terhadap murid tidak dapat diukur dengan barang maupun apapun. Tak peduli seberapa banyak dan berat usaha murid, jasa perjuangan guru dalam mendidik tetap tak terbalaskan.
Demi murid, tidak sedikit guru yang tetap ikhlas mengajar meski harus menempuh jarak yang jauh dan medan begitu sulit. Bahkan, meski pundi-pundi rupiah yang ia terima tidak sepadan dengan ilmu yang ia berikan.
Eky Wahyudi salah satunya, berstatus sebagai Guru Tidak Tetap (GTT), ia ikhlas melaksanakan tugasnya sebagai guru hingga ke pelosok desa di Kabupaten Sampang.
Sejak tahun 2005, Eky Wahyudi telah mendedikasikan dirinya untuk mengajar di SDN Pajeruan IV, Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Sekitar 30 Kilometer jarak yang harus ia tempuh untuk melaksanakan pengabdiannya. Dengan menggunakan sepeda motor, butuh waktu sekitar 1 jam lamanya untuk sampai ke sekolah dimana ia mengajar.
“Itu kalau bukan musim penghujan, jika di musim penghujan, saya baru bisa sampai ke sekolah sekitar 1,5 jam,” ungkap guru yang akrab disapa Pak Eky itu, Kamis (11/3/2021).
Sebab menurutnya, jalan yang biasanya dilewati tidak bisa lagi dilalui di musim penghujan. Hanya beberapa kilometer saja yang bisa ditempuh memakai kendaraan, selebihnya harus dilalui dengan berjalan kaki.

Bahagia, Eky Wahyudi bersama anak didiknya
Lebih lanjut, pria kelahiran 1982 di Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan ini mengaku selalu siap menghadapi segala rintangan selama di perjalanan. Pria bergelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) itu mengaku tetap semangat menjalani aktifitasnya.
Eky Wahyudi menyebutnya sebagai pengabdian, dengan niat ibadah membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa. “Saya merasa senang dan bangga melihat anak-anak yang semangat belajar meski sekalipun berada di daerah pelosok yang jauh dari perkotaan,” ucapnya.
Menurut Eky, selama ini tak jarang dirinya tersungkur di jalan berlumpur. Sebab kondisi jalan memang licin. Namun yang ada dibenaknya, bagaimana pelajaran hari ini bisa diberikan kepada muridnya
“Ya walaupun honornya pas-pasan, tapi melihat anak-anak di pelosok desa menjadi pintar ada kepuasan tersendiri bagi saya. Mudah-mudahan ada salah satu murid saya besok menjadi seorang pejabat,” doanya.
Saat ditanya apa harapan Eky kepada pemerintah, Ia berharap fasilitas sekolah di pelosok bisa dilengkapi. Selain itu akses jalan menuju tempat dirinya mengajar sebagai guru bisa segera diperbaiki.
“Saya masih bermimpi bisa menjadi seorang PNS, dan berharap pemerintah bisa menjadikan kami sebagai seorang guru PNS,” pungkasnya. (Romi)
Next News

Disperta KP Sebut Petani Milenial di Sampang Lebih Memilih Tanam Melon Dibanding Padi
10 days ago

Begini 3 Cara Bersihin Tangan Bekas Noda Kuning Kunyit
11 days ago

9 Manfaat Daun Mimba untuk Kesehatan
12 days ago

Meriah, Tambelangan Fashion Carnival 2025 Tampilkan 77 Peserta dan Guest Star Nasional
3 months ago

Bangun Semangat Kebersamaan, Radio Salsabila FM Gelar Lomba HUT ke- 80 RI
4 months ago

Usung Konsep Baru, Nikikopi Siap Jadi Tempat Favorit Work From Cafe di Sampang
4 months ago

Temu Wicara KSS Bahas Buku Antifeminisme: Solusi Alternatif atas Realitas Sosial Perempuan
4 months ago

Dulu Arena Balap Liar, Kini Jadi Spot Favorit Warga Sampang Nikmati Senja
5 months ago

Gelar Dansa Series, Nikikopi Berikan Alternatif Hiburan Sehat bagi Kaum Muda Sampang
5 months ago

Pemuda Asal Sampang Raih Penghargaan Best Intelegensia Potra Budaya Madura
6 months ago
