Angka Kemiskinan Sampang Masih Tertinggi se-Jawa Timur
SalsabilaNews - Monday, 22 February 2021 | 11:33 AM



Wahyu Wibowo Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sampang
Hingga saat ini, Kabupaten Sampang, Madura, masih menduduki peringkat teratas angka kemiskinan tertinggi di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, angka kemiskinan kota Bahari pada tahun 2019 berada di 20,71 persen. Sedangkan pada tahun 2020 naik menjadi 22,78 persen.
“Ada kenaikan 2%, kalau 2 persen di banding dengan 20 berarti sepuluh persen kenaikannya,” terang Wahyu Wibowo Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sampang, Senin (22/2/2021).
Wahyu memaparkan, Angka kemiskinan Kabupaten Sampang saat ini tertinggi se Jawa Timur dengan 22,78 % dibandingkan dengan Bangkalan 20,56 %, Sumenep 20,14 %, dan Pamekasan 14,6 %.
Hanya saja, jika dilihat dari angka penurunan kemiskinan dalam jangka 8 tahun terakhir, Sampang mengalami penurunan tercepat dengan 0,58 % per tahun.
Sedangkan faktor utama meningkatnya persentase kemiskinan tahun 2020 dibanding 2019, menurutnya adalah pandemi Covid-19 yang juga memberikan dampak serupa terhadap daerah lainnya.
“Semoga saja, setelah pandemi ini semua bisa normal lagi dan kita bisa turun lagi. Akan tapi untuk penurun dengan 0,58 pertahun kita tercepat di Jawa Timur, Alhamdulillah kinerja Pemda sudah cukup bagus,” jelasnya.
Pria berdarah Lamongan itu juga memaparkan terkait data tingkat pengangguran terbuka di Sampang yang saat ini (Tahun 2020) mencapai 3,35 %, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 2,81 %.
“Jadi ada kenaikan sedikit, cuma kalau rata-rata pertahunnya kita masih rendah, untuk yang tertinggi di Madura saat ini Kabupaten Sumenep,” ujarnya.

Wahyu Wibowo Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sampang
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah untuk menurunkan angka pengangguran yang juga berdampak terhadap kemiskinan adalah mengoptimalkan sektor pertanian.
“Pertanian di Sampang itu sistem airnya tadah hujan, jadi mungkin kalau pengairannya bagus lahan pertanian bisa digarap hingga Mei – Agustus maka tingkat pengangguran akan mengalami penurunan,” tuturnya. (Romi)
Next News

Bonus Atlet Sampang Tertunda, Disporabudpar Sebut Anggaran Hibah Tak Mencukupi
3 months ago

Bonus Tak Kunjung Terwujud, Atlet Sampang Kecewa
3 months ago

Muhlis, Atlet Catur Tunarungu Asal Sampang Raih 3 Medali di SEA Deaf Games 2025
4 months ago

Wakili Indonesia, Atlet Catur Disabilitas Asal Sampang Siap Beraksi di SEA Deaf Games 2025
4 months ago

Mahasiswa di Pamekasan Sosialisasikan Anti Perundungan ke Sekolah
4 months ago

Target Tingkatkan IPM, DPRD Sampang Usulkan Santri Dapat Ijazah Kesetaraan
4 months ago

Gelar Kongres Tahunan, PSSI Sampang Fokus Wujudkan Pelatih Berlisensi
4 months ago

Kokohkan Sinergitas dengan Pemerintah, PKL GOR Indoor Sampang Lakukan Rapat Evaluasi.
4 months ago

Tajin Sappar, Bubur Tradisional Simbol Solidaritas dan Ungkapan Syukur Masyarakat Madura
4 months ago

Sekolah Rakyat di Sampang Terancam Tertunda, Pendaftaran Baru Dibuka 2026
5 months ago
